Membuat media pembelajaran yang mampu menarik minat siswa untuk belajar adalah hal yang harus dilakukan oleh guru. Hal ini sangat disadari oleh Berto Sitompul, S.Pd., Gr., Guru SMP Darma Yudha ini membuat alat peraga mobil surya (Solar Car). Dengan karya inilah, guru lulusan Pendidikan Profesi Guru Sarjana Mendidik di Daerah Terluar, Terdepan dan Tertinggal (PPG SM-3T) Universitas Negeri Semarang meraih juara tiga lomba Physics Education Media Contest (PEMC) tingkat Guru SMP dan SMA se-Riau, Kepri, dan Sumbar yang ditaja oleh Himpunan Mahasiswa Pendidikan Fisika (HIMA PEFSI) FKIP Universitas Riau pada 6 – 10 Februari 2017. Kegiatan Physics Education Media Contest merupakan kompetisi yang mengasah kreativitas Guru Fisika dengan media pembelajaran hasil karya guru.
Dalam kompetisi ini, Berto Sitompul, S.Pd., Gr. membuat alat peraga mobil surya (Solar Car). Menurut Berto Sitompul, alat peraga ini dibuat untuk mengenalkan teknologi energi alternatif ramah lingkungan sel surya. Aplikasi tenaga surya terus berkembang. Bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan listrik dan memanaskan air, bahkan digunakan untuk aplikasi kendaraan harian seperti mobil surya.
Menurut Berto Sitompul, ide rancangan alat peraga ini terinspirasi potensi energi dan radiasi Indonesia yang cukup besar. Sayangnya potensi energi dan radiasi tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal. Salah satu penyebabnya adalah bangsa Indonesia belum mampu menciptakan teknologi untuk mengolahnya sebaik mungkin dengan teknologi tepat. Oleh karena itu, siswa perlu diberi pengalaman dan dimotivasi agar menguasai teknologi energi alternatif di masa yang akan datang. Rancangan tersebut dikemas dalam kegiatan pembelajaran di kelas dengan melibatkan siswa untuk aktif melakukan eksperimen pemanfaatan tenaga surya dengan menunjukkan prinsip kerja mobil surya.
Hasil pembuatan media ini berupa sebuah model mobil surya sederhana yang terdiri dari panel sel surya, motor listrik, dan roda-roda. Alat peraga mobil surya bisa digunakan dalam ruang kelas dengan menggunakan cahaya lampu pijar sebagai pengganti sinar matahari. “Energi cahaya lampu pijar ditangkap dengan menggunakan panel sel surya kemudian digunakan untuk menggerakkan motor listrik yang berfungsi untuk memutar roda.”, ujar Berto Sitompul.